Minggu, 06 Maret 2022

Pengetahuan awal berlatih beladiri taekwondo

 

Beladiri taekwondo berasal dari Korea Selatan dan yang dipelajari di Indonesia adalah dalam naungan PBTI atau Pengurus Besar Taekwondo Indonesia dan di dunia di bawah naungan WT atau World Taekwondo. Taekwondo merupakan salah satu olahraga beladiri yang populer di dunia karena sudah dipertandingkan sampai dengan event Olimpiade sejak 1992 di Barcelona. Maka dari itu tidak salah lagi bagi kita yang ingin belajar olahraga beladiri berlatih taekwondo. Selain mendapatkan manfaatnya beruba fisik yang sehat dan kuat, kita juga dapat mengukir prestasi olahraga sampai jenjang tertinggi yaitu even Olimpiade.

Taekwondo berarti olahraga seni beladiri dengan tendangan dan pukulan. Gerakan tendangan dan pukulan diatur menjadi rangkaian gerakan yang teratur dengan jenis gerakan tertentu dan bebeapa gerakan tertentu. Ditanamkan pula pembentukan kepribadian dan karakter kesatria yaitu menghormati, bertanggung jawab, jujur dalam menjaga nama baik taekwondo. Harapannya ketika seseorang telah berlatih taekwondo, keahliannya tidak disalah gunakan untuk melakukan tindak kekerasan kepada orang lain namun justru dapat digunakan untuk menolong orang lain dan menjadi pembela kebenaran.

Fisik yang kuat sangat dibutuhkan dalam latihan taekwondo dikarenakan olahraga beladiri nantinya akan sering terjadi kontak fisik antar atlet saat menendang atau memukul. Kekuatan fisik sangat diperlukan agar efek yang terjadi tidak parah karena fisik sudah terlatih dan kuat. Kondisi jantung dan paru-paru juga harus kuat, karena taekwondo membutuhkan kecepatan dan kelincahan gerak sehingga akan membuat jantung dan paru-paru bekerja lebih  berat dibandingkan dengan olahraga lainnya.

Minggu, 17 Oktober 2021

 



















Analisis Data (Lanjutan)

 

1.       Logika NOT

 Dalam Bahasa Indonesia NOT berarti tidak atau bukan. Misalkan kata benar jika ditambah kata tidak (tidak benar) menjadi salah. NOT merupakan fungsi logika yang digunakan untuk mendapatkan hasil ingkaran atau negasi dari nilai logika yang diinputkan. Dengan kata lain NOT TRUE hasilnya FALSE dan NOT FALSE hasilnya adalah TRUE. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar 3.1 Sel A1 berisi nilai logika TRUE, kemudian pada sel B1 digunakan rumus =NOT (A1), yang menghasilkan FALSE.

                                              

                                                            Gambar 3. 1  Penggunaan Logika NOT

2.       Logika IF

Logika IF digunakan untuk mengecek sebuah kondisi/syarat, kemudian menghasilkan sebuat output jika kondisi terpenuhi atau output lain jika kondisi tidak terpenuhi. Dengan kata lain fungsi IF digunakan untuk memilih output berdasarkan kondisi mana yang terpenuhi. Format penulisan logika IF adalah =IF(kondisi, output jika kondisi terpenuhi, output jika kondisi tidak terpenuhi). Contoh penggunaan logika IF dapat dilihat pada gambar 3.2 Berikut. Pada sel B terdapat nilai akhir siswa, kemudian pada sel C diisi rumus =IF(B2>50, “Lulus”, “Tidak Lulus”)


Gambar 3.2 Penggunaan Logika IF

3.       Logika IF Mejemuk

Logika IF majemuk digunakan untuk kondisi/syarat yang lebih dari satu. Pada IF majemuk, salah satu output adalah berupa logika IF  lainnya, misalnya =IF(kondisi1, output jika kondisi 1 terpenuhi, IF(kondisi2, output jika kondisi 2 terpenuhi, output jika kondisi 2 tidak terpenuhi)), contoh penggunaannya misalkan untuk grade nilai siswa seperti berikut :

Ketentuan

Grade

Nilai ≥ 80

A

60 ≤ nilai < 80

B

Nilai ≤ 60

C

 

Misalkan nilai berada pada sel B, maka rumus yang digunakan adalah =IF(B2>=80,”A”, IF(B2>=60, “B”, “C”)). Hasilnya dapat dilihat pada Gambar 3.3 Berikut.


Gambar 3. 3 Penggunaan Logika IF majemuk

4.       Logika AND

Logika AND digunakan untuk mengecek kebenaran dua kondisi atau lebih. Jika semua kondisi tersebut bernilai TRUE (maka) fungsi AND akan menghasilkan nilai logika TRUE. Sebaliknya jika satu saja kondisi bernilai FALSE maka fungsi AND akan menghasilkan nilai FALSE, Tabel 3. Adalah contoh table kebenaran logika AND, nilai 1 melambangkan nilai TRUE dan nilai 0 melambangkan nilai FALSE.

Tabel 3. Hasil Logika AND

X

Y

X AND Y

0

0

0

0

1

0

1

0

0

1

1

1

 

Logika AND biasanya digunakan bersama logika IF, yakni untuk memastikan semua kondisi terpenuhi. Formatnya penulisan adalah =IF(AND(kondisi1, kondisi2,…..), hasil jika semua kondisi terpenuhi, hasil jika salah satu kondisi tidak terpenuhi )). Contoh penggunaanya adalah seperti pada gambar 3.4 Berikut. Misalnya siswa dinyatakan lulus jika kehadirannya minimal 75% dan nilainya minimal 70. Misalkan kolom B berisi kehadiran dan kolom C berisi nilai, maka rumus yang digunakan adalah =IF(AND(C2>=65%,D2>=70),”Lulus”, “Tidak Lulus”).

Gambar 3.4 Contoh penggunaan logika AND

5.       Logika OR

Logika OR digunakan untuk mengecek kebenaran dua kondisi atau lebih. Jika minimal satu kondisi tersebut bernilai TURE (maka) fungsi OR akan menghasilkan nilai logika TRUE. Sebaliknya, jika semua kondisi bernilai FALSE maka fungsi OR akan menghasilkan nilai FALSE. Tabel 3. Adalah contoh tabel kebenaran logika OR, nilai 1 melambangkan nilai TRUE dan nilai 0 melambangkan nilai FALSE.

Tabel 3. Hasil Logika OR

X

Y

X OR Y

0

0

0

0

1

1

1

0

1

1

1

1

Logika OR digunakan bersamaan dengan logika IF, yakni untuk memastikan minimal satu kondisi terpenuhi. Format penulisannya adalah =IF(OR(kondisi1, kondisi2,…..), hasil jika minimal salah satu kondisi terpenuhi, hasil jika semua kondisi tidak terpenuhi)). Contoh penggunaannya adalah seperti gambar 3. Berikut. Misalnya siswa dinyatakan lulus jika salah satu nilai ulangannya diatas 70. Misalkan kolom B berisi nilai ulangan 1 dan kolom C berisi nilai ulangan 2, maka rumus yang digunakan adalaha =IF(OR(C2>70, D2>70, “Lulus”, “Tidak Lulus”).                                                

                                            Gambar 3.5 Contoh penggunaan logika AND

Selasa, 21 September 2021

Senin, 20 September 2021

Analisis Data

 1.       Cara Aplikasi Menyimpan Data

Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita sering menggunakan berbagai macam aplikasi. Tujuan dari penggunaan aplikasi adalah mempermudah dalam menyelesaikan pekerjaan, baik tugas di sekolah maupun tugas-tugas dari luar sekolah misalnya tempat les. Pada bahan ajar ini akan dipelajari bagaimana sebuah aplikasi yang digunakan dapat menyimpan data dan menyajikan kembali data yang kalian simpan, sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu saat data dibutuhkan.

a.      Ekstensi File

Pengertian Ekstensi file adalah bagian dokumentasi data program terkomputerisasi yang mewakili fungsi dan deskripsi tujuan dalam pengembangannya. Saat membuka sebuah file, secara otomatis sistem akan menyajikannya dalam bentuk visual dengan bantuan sebuah program, sehingga pengguna tidak terlalu memperhatikan informasi lengkap dalam ekstensi file dokumentasinya.

Sehingga dapat dipahami bahwa ekstensi adalah format dari sebuah dokumentasi filenya, Saat membuka informasi detailnya, terdapat keterangan lengkap jenis file tersebut. Contohnya gambar dengan format jpg, png, atau gif, yang memiliki karakter yang berbeda.



Gambar 3.1 contoh tampilan sebuah folder berisi beberapa file

Ada banyak ekstensi file yang dapat kamu jumpai, misalnya seperti berikut :

-                    File dokumen word memiliki ekstensi doc atau docx.

-                    File dokumen excel memiliki ekstensi xls atau xlsx.

-                    File dokumen powerpoint memiliki ekstensi ppt atau pptx.

-                    File gambar memiliki ekstensi jpg, png, gif, atau bmp.

-                    File video memiliki ekstensi avi, mp4, atau mkv.

-                    File audio memiliki ekstensi wma, mp3, ogg, atau flac.

Perlu diketahui bahwa mengganti ekstensi file tidak akan mengubah isi atau representasi data di dalam file tersebut. Misalnya tugas sekolah.docx diubah menjadi tugas sekolah.jpg tidak serta merta mengubah dokumen menjadi gambar. Bahkan, file tugas sekolah.jpg tidak akan bisa kamu buka dengan aplikasi pengolah gambar apapun.

 

b.      Pilihan Format File pada Aplikasi

Beberapa aplikasi memiliki kemampuan untuk menyimpan file dalam beberapa format. Setiap format memiliki ekstensinya masing-masing. Misalnya, Microsoft word 2010 dapat menyimpan ke dalam format word document (docx), word-macro document (docm), word97-2003 document (doc), pdf, web page (htm,html), dan lain-lain, seperti terlihat pada Gambar 3.2. beberapa format dapat dibuka oleh aplikasi lain yang bukan aplikasi pengolah kata. Misalnya, format pdf dapat dibuka oleh Adobe Reader adobe Foxit Reader, dan format web page dapat dibuka oleh aplikasi peramban web, seperti Microsoft Edge atau Chrome.

Ada pula aplikasi yang memiliki format khusus yang tidak bisa dibuka oleh aplikasi lain meskipun sejenis. Misalnya, aplikasi pengolah gambar adobe photoshop dapat menyimpan ke dalam format file psd. Format psd ini tidak akan bisa dibuka oleh aplikasi pengolah gambar Microsoft paint. Selain itu, file yang dihasilkan oleh aplikasi versi terbaru kadang tidak bisa dibuka oleh aplikasi versi lebih lama. Misalnya, file berekstensi docx tidak akan bisa dibuka oleh Microsoft word versi 97 atau 2000, karena file berekstensi docx ini adalah format file baru yang dihasilkan oleh Microsoft word versi 2007.

 

Gambar 3.2 Contoh Tampilan pilihan file pada Microsoft Word

 

2.       Pengolahan data mengguanakan Excel 2010

Pada saat menajalankan sebuah aplikasi, bisa saja mendapat pesan kesalahan yang berkaitan dengan proses yang sedang berjalan. Pada Microsoft Excel, pesan kesalahan yang muncul pada sel biasanya berupa lambang atau kode yang diawali dengan tanda pagar (#). Berikut ini beberapa pesan kesalahan yang sering muncul pada Microsof Excel.

  

a.      Pesan Error #####

Ketika Cell berisi pesan kesalahan ##### artinya lebar kolom terlalu sempit. Untuk mengatasi Pesan Error #####, silahkan ikuti cara berikut: 

Gambar 3.3 Mengatasi pesan error ####

Sumber : https://mjurnal.com/rumus-excel/pesan-error-rumus-excel/#1-pesan-error

 

b.      Pesan Error #DIV/0!

Excel akan memberikan Pesan Error #DIV/0! ketika dicoba untuk membagi sebuah bilangan dengan angka 0 atau dengan cell kosong. Coba perhatikan gambar berikut:

Gambar 3.4 pesan Error #DIV/0!

Ketika mendapatkan hal tersebut, pastikan setiap pembagian dalam setiap cell tidak menggunakan 0.


c.       Pesan Error #NAME?

Pesan Error #NAME? terjadi karena Excel tidak mengenali Rumus / Fungsi yang Anda gunakan. Cara mengatasinya adalah, perhatikan kembali bagaimana penulisan dan cara penggunaan rumus/fungsi yang tepat.

Gambar 3.5 pesan Error #NAME?

 

d.      Pesan Error #VALUE!

Pesan Kesalahan #VALUE! terjadi karena tipe data untuk argument pada Rumus / Fungsi tidak sesuai dengan yang seharusnya. Cara menyelesaikannya adalah dengan memastikan tipe data harus sama ketika membuat rumus tertentu. Seperti gambar di bawah ini error muncul ketika terjadi penjumlahan tipe string dengan bilangan.

Gambar 3.6 pesan Error #VALUE?

 

e.       Pesan Error #NULL!

Excel akan memberikan hasil Pesan Error #NULL! ketika Range Data yang Anda masukkan ke dalam sebuah rumus tidak benar. Dalam pembuatan rumus, range tidak dipisahkan dengan tanda titik dua (:), seperti terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.7 pesan Error #VALUE? 

f.       Pesan Error #REF!

Dalam contoh lain, kesalahan ini juga sering terjadi ketika pengguna tidak sengaja memindahkan (cut) sebuah Cell / Row / Column / Range Data yang menjadi referensi / rujukan sebuah rumus. Kesalahan lainnya ketika sebuah rumus merujuk ke cell / row / column / range data pada WorkBook (File Excel) lain yang belum terbuka ataupun yang sudah tidak tersedia.

Gambar 3.8 Rumus pada kolom D dengan referensi kolom B dan C

Gambar 3.9 Menghapus kolom C menggunakan klik kanan kemudian klik opsi delete.

 

Gambar 3.20 Pesan Error #REF! karena ada referensi yang hilang

 

g.      Pesan Error #NUM

Pesan Error #NUM adalah sebuah pesan kesalahan jika hasil kalkulasi dari sebuah rumus menghasilkan nilai yang sangat besar atau sangat kecil melebihi batasan atau spesifikasi Microsoft Excel.

 

Gambar 3.20 Pesan Error #NUM karena hasil pangkatnya terlalu besar

 

3.       Operator Relasional

Operator relasional atau hubungan dapat digunakan untuk membandingkan nilai pada dua sel. Ada beberapa operator relasional pada Excel, seperti dapat dilihat tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Operator relasional pada Excel

Operator relasional

Artinya

=

Sama dengan

> 

Lebih dari

< 

Kurang dari

>=

Lebih dari sama dengan

<=

Kurang dari sama dengan

<> 

Tidak sama dengan

 

Hasil dari operator relasinal pada excel adalah nilai logika TRUE (benar) atau FALSE (salah). Perhatikan gambar 3.21, terdapat dua nilai excel yang akan dibandingkan, yaitu pada sel A2 dan B2. Selanjutnya, rumus perbandingan ditulis pada setiap sel disampingnya sebagai berikut.

-                    Sel C2 berisi rumus =(A2=B2), menghasilkan nliai FALSE

-                    Sel D2 berisi rumus =(A2<B2), menghasilkan nliai FALSE

-                    Sel E2 berisi rumus =(A2>=B2), menghasilkan nliai TRUE

-                    Sel F2 berisi rumus =(A2<>B2), menghasilkan nliai TRUE 

 

Gambar 3.21 Contoh penggunaan operator relasional